Masih kata Irjen Pol Imam, siapapun pemenangnya nanti setelah pemilu, masyarakat harus tetap rukun, tidak memecah belah karena perbedaan pilihan di pemilu 2024 yang artinya menjadikan pemilu sebagai perjalanan bangsa ke depan.
Kapolda Jatim juga mengatakan netralitas Polri sangat penting dalam demokrasi, karena Polri salah satu pilar yang menjaga kedamaian NKRI.
“Pemilu 2024 harus dimaknai sebagai momentum yang tepat, mengingat hari ini hingga 10 Februari mendatang masuk kampanye akbar, maka kami Polri mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi gesekan-gesekan yang akan terjadi,”pinta Irjen Imam.
Selain meningkatkan kewaspadaan, Kapolda Jatim mengajak mahasiswa yang hadir sebagai kaum intelektual mengkampanyekan pemilu damai, agar masyarakat pendukung paslon tidak mudah terprovokasi dan berkomiten dalam meredam potensi-potensi yang dapat memecah belah bangsa.
“Sekali lagi mari kita sukseskan pemilu 2024 dengan penuh integritas, mari kita saling mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah hal yang utama,”pungkas Irjen Imam.
Sementara itu, Rektor UM Surabaya dalam sambutannya mengatakan bahwa kuliah umum dengan Polri ini merupakan salah satu doktrin taawun Muhammadiyah dalam hal kebaikan dan ketaqwaan.