Kepala BKN menegaskan bahwa pendekatan baru ini akan menggantikan metode tradisional seperti open bidding dan job fit, dengan sistem manajemen talenta yang diklaim lebih efisien dan akurat dalam menempatkan ASN sesuai kompetensinya.
“Dengan satu pintu seleksi dan penempatan, kita dorong transparansi dan efektivitas. Hasilnya akan jauh lebih optimal,” ujarnya.
Secara nasional, 200 instansi telah membangun sistem ini. Namun, baru 30 instansi yang menerapkannya secara penuh. Zudan menyampaikan optimismenya bahwa partisipasi Jawa Timur akan mempercepat penerapan sistem tersebut secara nasional.