TAKALAR | DN – Ratusan massa yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor BRI Takalar. Mereka menuduh bank tersebut melakukan pembodohan terhadap nasabahnya.
Aksi unjuk rasa sempat diwarnai kericuhan ketika beberapa aparat polisi terlihat emosi. Namun, situasi berhasil dikendalikan oleh Kasat Intel Polres Takalar dan Kasat Sabhara Polres Takalar yang menenangkan kedua belah pihak.
Chokas, jenderal aksi, menyatakan bahwa BRI merugikan nasabah dengan menerapkan penalti pada pelunasan lebih awal. “Nasabah sudah mau melunasi tetapi di penalti lagi. Kebijakan Bank BRI dipertanyakan karena ini merugikan nasabah dengan membebani penalti di setiap pelunasan yang lebih cepat dari waktunya. Juga begitu banyaknya oknum-oknum di BRI yang menjadi mafia di kantor BRI,” kata Chokas.