Bagaimana Mungkin Pelaku Percobaan Pembunuhan Trump Bisa Naik ke Atap Tanpa Terlihat Aparat?

  • Whatsapp
Pemandangan dari atas yang diambil oleh drone pada 14 Juli 2024 menunjukkan panggung tempat capres dari Partai Republik, Donald Trump, melangsungkan kampanyenya di Butler, Pennsylvania, di mana ia mengalami percobaan pembunuhan. (Foto: Reuters/Carlos Osorio)

| DN – Pihak berwenang AS sedang menyelidiki bagaimana mungkin seorang pemuda bersenjata berhasil naik ke atap sebuah gedung dengan posisi strategis pada Sabtu (13/7) lalu, untuk menembak mantan Presiden Donald Trump yang sedang berkampanye, ketika pada saat yang sama polisi juga berada di luar dan di dalam bangunan tersebut.

“Ada polisi setempat di dalam gedung itu. Ada polisi setempat di area tersebut yang bertanggung jawab atas perimeter luar gedung,” kata Direktur Dinas Rahasia AS Kimberly Cheatle kepada ABC News.

Bacaan Lainnya

Pada acara-acara luar ruangan seperti kampanye Trump di Kota Butler, Pennsylvania, akhir pekan lalu, Dinas Rahasia AS – badan perlindungan keamanan pemerintah federal bagi presiden, mantan presiden, serta keluarga mereka – mengendalikan perimeter dalam yang paling dekat dengan Trump, dan menyerahkan perimeter luar, termasuk bangunan yang berfungsi sebagai gudang itu, ke tangan kepolisian setempat.

Kini, muncul pertanyaan apakah keputusan untuk menyerahkan pengamanan gudang di perimeter luar itu kepada kepolisian setempat adalah keputusan yang tepat, mengingat atap gudang itu berada pada jarak tembak dari panggung tempat Trump berpidato.

Pelaku, yang diidentifikasi pihak berwenang sebagai Thomas Matthew Crooks, yang berusia 20 tahun, berhasil membawa senjata serbu ke atas atap, dari jarak kurang lebih 140 meter melepaskan hingga delapan tembakan ke arah panggung. Satu tembakan mengenai telinga kanan Trump, sementara seorang peserta kampanye tewas dan dua lainnya menderita luka parah. Penembak jitu Dinas Rahasia AS lantas menembak mati Crooks.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas, yang menaungi Dinas Rahasia AS, pada Senin (15/7), mengatakan bahwa peninjauan ulang secara independen terhadap percobaan pembunuhan itu akan segera dimulai – pihak nonpemerintah akan melakukan penyelidikan itu. Mayorkas sendiri menyebut serangan tersebut sebuah kegagalan pengamanan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *