AS dan Rusia Abstain, DK PBB Loloskan Resolusi untuk Bantuan Bagi Gaza

  • Whatsapp
Suasana sidang Dewan Keamanan PBB yang membahas resolusi mengenai bantuan untuk Gaza di markas PBB, Jumat, 22 Desember 2023. (Foto: Yuki Iwamura/AP Photo)

Seorang sumber diplomatik yang meminta tidak diungkap identitasnya mengatakan kepada VOA bahwa tindakan AS memperlunak bahasa yang digunakan dalam rancangan resolusi, terutama seruan gencatan senjata, telah memantik kemarahan negara-negara anggota PBB lainnya.

Thomas-Greenfield menolak tuduhan bahwa teks final telah diperlunak. “Sebuah resolusi yang sangat kuat yang didukung penuh oleh kelompok Arab,” katanya kepada para wartawan pada Kamis (21/12) malam.

Bacaan Lainnya
Kata-kata keras bagi Israel

Dalam konferensi pers usai pemungutan suara, Guterres mengulangi seruan untuk pemberlakuan gencatan senjata sebagai satu-satunya cara untuk memenuhi “kebutuhan mendesak masyarakat di Gaza dan mengakhiri mimpi buruk mereka yang terus berlanjut.”

Pemimpin PBB itu melontarkan kata-kata keras kepada Israel yang menegaskan bahwa operasi militernya “menciptakan hambatan masif” bagi warga Gaza yang sangat membutuhkan bantuan.

“Operasi bantuan di Gaza membutuhkan keamanan; anggota staf yang bisa bekerja dengan aman; kapasitas logistik, dan dimulainya kembali aktivitas komersial,” kata Guterres.

“Ini adalah empat elemen yang tidak ada.”

Sejumlah lahan pertanian dan gedung-gedung yang hancur di Jalur Gaza tampak dari bagian selatan Israel, Jumat, 22 Desember 2023. (Foto: Leo Correa/AP Photo)
Sejumlah lahan pertanian dan gedung-gedung yang hancur di Jalur Gaza tampak dari bagian selatan Israel, Jumat, 22 Desember 2023. (Foto: Leo Correa/AP Photo)
Ketika ditanya apakah Hamas berperan memblokir bantuan, Guterres mengatakan “tentunya bukan faktor yang utama.”

Guterres menambahkan “penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia oleh Hamas dan penembakan roket yang terus berlangsung ke target-target warga sipil “tidak pernah menjadi pembenaran hukuman kolektif bagi rakyat Palestina.”

“Jangan membebaskan Israel dari kewajiban hukumnya.” [Red]#VOA