Dalam mengajar ngaji tidak dilakukan setiap hari, melainkan satu minggu tiga hingga empat kali pertemuan.
Dia harus membagi waktu dinas pekerjaannya, mengajar anak-anak ngaji, hingga bertemu keluarga. Selain itu, ia juga sering berkomunikasi dengan pengurus masjid maupun guru ngaji di sana apabila tidak mengajar.
“Kalau saya tidak ada benturan tugas dengan dinas pasti saya sempatkan kesana ke sana (Tempat Pembacaan Qur’an),” ungkap polisi berdinas di Polsek Mojoroto ini.
Bapak dua anak ini menyampaikan bahwa tidak pernah menerima gaji ataupun bayaran dalam mengajar ngaji ataupun memberikan ilmu tentang agama islam kepada anak-anak. Pasalnya, Aiptu Syaiful memilih hanya menjadi seorang relawan yang dapat membantu seperti halnya mengajar ngaji di desa binaannya.
Bahkan, ia juga menginginkan apa yang disampaikannya ketika mengajar bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi anak-anak untuk ke depannya.
“Harapannya kepada anak-anak harus tetap semangat untuk belajar dalam mencari ilmu dan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membanggakan orang tua, bangsa, dan negara,” pungkasnya.
Sementara itu Kapolres Kediri Kota AKBP Tedy Chandra S.I.K.,M.Si mengucapkan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Aiptu Syaiful Annam dan berharap agar kegiatan seperti ini dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
“Terima kasih atas inisiatif dan inovasinya, terus pertahankan dan tingkatan untuk berbuat hal hal baik seperti ini, mudah mudahan apa yang dilakukan Aiptu Syaiful Annam dapat di tiru Anggota yang lain” ujarnya.
Dihadapan santri anak didik yang mengikuti pendidikan di TPA yang dikelola Aiptu Syaiful Annam berpesan agar santriwan dan santriwati sungguh- sungguh dalam belajar sebab puluhan tahun lagi, mereka akan menjadi generasi penerus bangsa. [Yud]