SIDOARJO – DN | Memasuki hari keempat pasca runtuhnya bangunan Mushola Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, proses pencarian korban memasuki babak baru. Tim SAR gabungan bersama para wali santri yang anak-anaknya masih dinyatakan hilang, menyepakati penggunaan alat berat untuk melanjutkan evakuasi.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan terbuka yang digelar di sekitar lokasi kejadian, Kamis (2/10/2025). Langkah ini diambil setelah masa pencarian darurat dinyatakan berakhir dan tidak ditemukan lagi tanda-tanda kehidupan dari dalam reruntuhan.