TAKALAR – DN | Di sudut sunyi Dusun Jukukang, Desa Moncongkomba, Kecamatan Polongbangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, tersimpan kisah pilu seorang ibu yang berjuang dalam senyap. Cadia Dg. Ratu, seorang janda yang kehilangan suaminya beberapa tahun lalu, kini harus menanggung beban hidup seorang diri bersama anak-anaknya.
Cadia bukan hanya berjuang untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk menjaga harapan yang perlahan memudar. Anak bungsunya, Muh. Syahrul—akrab disapa Prabu—terpaksa berhenti sekolah di kelas 3 Madrasah Tsanawiyah Bontocinde karena tekanan ekonomi. Di usia yang seharusnya diisi dengan belajar dan bermain, Prabu kini bekerja sebagai buruh bangunan demi membantu ibunya.