LAMONGAN | DN – Cuaca yang tidak menentu belakangan ini semakin meresahkan para petani di Kabupaten Lamongan. Meskipun secara kalender musim Indonesia seharusnya telah memasuki periode kemarau, kenyataannya hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di berbagai daerah. Kondisi ini memicu kekhawatiran, khususnya bagi petani tembakau dan padi, yang bergantung pada pola musim untuk menentukan masa tanam.
Di Dusun Sempu, Desa Dradahblumbang, Kecamatan Kedungpring, petani tembakau mulai menghadapi tantangan besar akibat ketidakpastian cuaca. Pak Dwi, seorang petani setempat, mengaku bingung karena hujan masih turun, padahal biasanya saat ini sudah waktunya menanam bibit tembakau.
“Harusnya sekarang musim kemarau, tetapi hujan masih turun deras. Jika begini terus, bibit tembakau yang sudah disemai bisa gagal tanam,” keluhnya.