Dekati Hari ke-100, Israel Terus Bombardir Gaza

  • Whatsapp
Seorang anak Palestina berjalan melewati pabrik yang hancur akibat pengeboman Israel di Jalur Gaza di Deir al Balah, 13 Januari 2024. (Foto: AP)

( DN ) – Israel terus mengebom Jalur Gaza pada Sabtu (13/1) dan bertekad untuk melanjutkan serangannya guna menghancurkan Hamas ketika perang yang mendekati hari ke-100 belum terlihat akan berakhir.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan terpengaruh oleh kasus yang diajukan ke Mahkamah Internasional di Den Haag, di mana Israel menolak tuduhan serangan di Gaza sama dengan genosida.

Bacaan Lainnya

“Tidak ada yang akan menghentikan kami – tidak Den Haag, tidak ada Poros Kejahatan, tidak ada siapa pun,” katanya dalam konferensi pers, merujuk pada Hamas dan milisi Hizbullah dan Houthi yang didukung Iran yang telah menawarkan dukungan mereka.

Lebih dari tiga bulan setelah serangan terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang, lebih dari 20.000 warga Palestina tewas dan Gaza berubah rupa menjadi hanya puing-puing, dengan hanya segelintir dari 2,3 juta penduduknya yang terhimpit di sudut kecil di wilayah enklave.

Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pengeboman Israel pada 13 Januari 2024. (Foto: AFP)
Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pengeboman Israel pada 13 Januari 2024. (Foto: AFP)

Di Kota Rafah, di bagian selatan, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah yang menampung dua keluarga pengungsi menewaskan 10 orang, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Sambil memegang foto seorang gadis yang meninggal dengan sepotong roti di tangannya, Bassem Arafeh, seorang kerabatnya, mengatakan bahwa keluarga-keluarga di Rafah sedang makan malam ketika rumah itu dihantam pada Jumat malam.

“Anak ini meninggal saat dia lapar, saat dia makan sepotong roti tanpa apa pun di atasnya, di manakah Pengadilan Kriminal Internasional yang bisa menangani bagaimana anak-anak tersebut meninggal?” ujar Arafeh. “Di mana umat Islam… dan para pemimpin dunia?”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *