Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Pak Yes menegaskan bahwa KKN menjadi wadah pembelajaran aplikatif bagi mahasiswa. Mereka ditantang untuk menerapkan ilmu akademik secara langsung di tengah masyarakat desa.
“Meski belum bisa mengubah kondisi sosial ekonomi secara instan, kegiatan KKN ini telah menyemai ilmu ke tengah masyarakat. Ini proses pembelajaran yang sangat penting,” ujar Pak Yes.
Program ini akan menyasar 21 desa di Lamongan selama satu bulan penuh, hingga 16 Agustus 2025. Pemkab Lamongan pun membuka peluang kolaborasi dalam pengembangan desa melalui 15 program prioritas yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan harmonisasi sosial—selaras dengan agenda nasional yang diusung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.